Rabu, 20 Juni 2012

Rambu Penting Bagi Penikmat Seafood!

Ada tiga klasifikasi yang disamakan seperti traffic light. Merah, kuning, dan hijau.



Apakah Anda penikmat makanan laut atau seafood? Rasanya yang lezat dengan nilai gizi tinggi, sajian seafood memang menggoda. Memancing hasrat bersantap tanpa peduli keberlanjutan biota laut.

Margareth Meutia Rasyid, Senior Corporate Campaigner Seafood Savers WWF, mengatakan, ada sejumlah jenis ikan yang semakin langka di Indonesia.

Bisa jadi itu karena proses penangkapan yang berdampak buruk terhadap habitatnya, seperti penggunaan bahan kimia, atau penangkapan anak-anak ikan yang mengganggu siklus hidup biota laut. Karenanya, bagi Anda penikmat seafood, hendaknya lebih memperhatikan jenis ikan-ikan yang mulai langka.

WWF mengeluarkan rambu memakan seafood atau seafood guide. Ada tiga klasifikasi yang disamakan seperti traffic light. Merah untuk habitat yang langka. Kuning untuk yang jumlahnya semakin sedikit. Hijau menandakan habitat biota laut yang masih aman konsumsi karena jumlahnya melimpah.

"Tapi daftar itu bisa berubah-ubah, yang merah bisa di kuning atau yang hijau bisa tiba-tiba di merah. Kita update terus," ucap Margareth dalam pengesahan keanggotaan 'Seafood Savers' di kawasan Setiabudi, Jakarta.

Berikut beberapa ikan yang umum dikonsumsi dan klasifikasinya yang masih berlaku, sebelum WWF mengeluarkan panduan terbaru pada 2013.

Bawal
Jumlah ikan bawal, baik bawal hitam maupun bawal putih, di Indonesia termasuk sedikit. Sebaiknya Anda kurangi mengonsumsinya.

Cumi
Cumi-cumi termasuk biota laut yang masih melimpah jumlahnya, sehingga masih dalam taraf aman untuk konsumsi. Namun, sebaiknya hindari cumi-cumi yang ditangkap menggunakan pukat.

Hiu
Ikan hiu memang banyak manfaatnya. Minyaknya baik untuk otak dan dagingnya pun gurih. Namun, hiu termasuk ikan yang jumlahnya kurang, karena itu sebaiknya Anda tidak terlalu sering mengonsumsinya.

Kakap
Tak heran jika kakap putih termasuk ikan yang cukup mahal harganya. Ikan itu jumlahnya mulai jarang. Sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya dulu. Namun untuk kakap merah, Anda masih bisa mempertimbangkannya, karena klasifikasinya ada di warna kuning.

Kepiting
Anda pecinta kepiting sebaiknya mulai membatasi hasrat Anda untuk mengorek-ngorek isi dalam cangkang kepiting. Hewan laut ini jumlahnya makin menurun.

Sembilang
Secara umum, sembilang termasuk jenis ikan yang langka dan sebaiknya minim dikonsumsi. Jika Anda peduli dengan masa depan ikan ini, Anda perlu mengurangi konsumsinya mulai saat ini.

Tuna
Banyak jenis ikan tuna yang masuk dalam lampu kuning di seafood guide, seperti tuna albakor, tuna mata besar, dan tuna sirip kuning. Namun, khusus tuna sirip biru sudah termasuk jenis yang langka. Tak ada salahnya mengonsumsi tuna karena kandungan omega yang tinggi, tapi sebaiknya Anda mulai membatasi.

Udang
Tenang, Anda pecinta udang, hewan laut ini masih menjadi pilihan terbaik bagi pecinta seafood. Asal, udang itu ditangkap dengan bubu. Namun secara umum, jumlah udang menurun, bahkan mulai langka. Udang karang pun sudah masuk kategori 'lampu kuning' dalam Seafood Guide WWF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar